Apa tujuan kita bekerja? Apakah hanya untuk menghasilkan uang untuk kebutuhan saat ini saja atau juga untuk mempersiapkan masa depan? Bila hanya sekedar untuk kebutuhan saat ini, kita akan melakukan pekerjaan dengan kurang antusias, yang penting selesai dan menerima gaji. Dan bisa jadi kita malah sering berpindah-pindah pekerjaan karena kita merasa gaji tidak pernah cukup. Tapi bila kita bekerja bukan hanya untuk saat ini tapi juga untuk masa depan, kita akan berusaha melakukan pekerjaan dengan sebaik mungkin dan terus meningkatkan kemampuan/kompetensi. Kemampuan/kompetensi meningkat maka cepat atau lambat penghasilan juga akan meningkat, bahkan kita bisa menjadi lebih kreatif.
Beda tujuan dalam bekerja sedikit banyak juga mempengaruhi bagaimana cara seseorang mengatur keuangannya. Bila ia prioritaskan untuk masa depan, maka penghasilan yang ia terima akan diatur dengan sebaik mungkin karena ia memiliki tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan yang hanya sekedar bekerja untuk kebutuhan saat ini, mereka berpikir bahwa uang yang didapatkan ya memang untuk dihabiskan.
Secara garis besar, keuangan kita bisa dibagi menjadi 5 bagian yang disesuaikan dengan jangka waktu kebutuhannya, yaitu :
1. Dana hari ini/operasional : Dana untuk memenuhi kebutuhan kita sehari-hari.
2. Dana darurat : Dana yang harus selalu ada dan siap kapanpun dibutuhkan dalam keadaan darurat, contoh : kehilangan/berganti pekerjaan, musibah keluarga, kecelakaan. Idealnya besar tabungan dana darurat yang harus dimiliki untuk single jumlahnya 3 kali gaji/pengeluaran, sedangkan bagi yang sudah menikah jumlahnya 6-12 kali gaji/pengeluaran (semakin banyak anak semakin besar jumlahnya).
3. Dana jangka pendek : Dana yang digunakan dalam jangka waktu 1-2 tahun, bisa disimpan dalam bentuk tabungan atau deposito. Contohnya untuk membeli gadget, menyiapkan uang muka mobil, dana liburan, dll.
4. Dana jangka menengah : Dana yang digunakan dalam jangka waktu 3-5 tahun, bisa dialokasikan ke produk investasi pasar modal seperti reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran. Contohnya untuk menyiapkan uang muka rumah, modal usaha, dana pernikahan, dll.
5. Dana jangka panjang : Dana yang digunakan dalam jangka waktu di atas 5 tahun. Bisa dialokasikan ke produk investasi pasar modal seperti reksadana saham. Contohnya untuk dana pendidikan anak, dana pensiun.
Beda tujuan dalam bekerja sedikit banyak juga mempengaruhi bagaimana cara seseorang mengatur keuangannya. Bila ia prioritaskan untuk masa depan, maka penghasilan yang ia terima akan diatur dengan sebaik mungkin karena ia memiliki tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan yang hanya sekedar bekerja untuk kebutuhan saat ini, mereka berpikir bahwa uang yang didapatkan ya memang untuk dihabiskan.
Secara garis besar, keuangan kita bisa dibagi menjadi 5 bagian yang disesuaikan dengan jangka waktu kebutuhannya, yaitu :
1. Dana hari ini/operasional : Dana untuk memenuhi kebutuhan kita sehari-hari.
2. Dana darurat : Dana yang harus selalu ada dan siap kapanpun dibutuhkan dalam keadaan darurat, contoh : kehilangan/berganti pekerjaan, musibah keluarga, kecelakaan. Idealnya besar tabungan dana darurat yang harus dimiliki untuk single jumlahnya 3 kali gaji/pengeluaran, sedangkan bagi yang sudah menikah jumlahnya 6-12 kali gaji/pengeluaran (semakin banyak anak semakin besar jumlahnya).
3. Dana jangka pendek : Dana yang digunakan dalam jangka waktu 1-2 tahun, bisa disimpan dalam bentuk tabungan atau deposito. Contohnya untuk membeli gadget, menyiapkan uang muka mobil, dana liburan, dll.
4. Dana jangka menengah : Dana yang digunakan dalam jangka waktu 3-5 tahun, bisa dialokasikan ke produk investasi pasar modal seperti reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran. Contohnya untuk menyiapkan uang muka rumah, modal usaha, dana pernikahan, dll.
5. Dana jangka panjang : Dana yang digunakan dalam jangka waktu di atas 5 tahun. Bisa dialokasikan ke produk investasi pasar modal seperti reksadana saham. Contohnya untuk dana pendidikan anak, dana pensiun.
Dengan mengetahui kebutuhan kita dan dana yang harus disiapkan untuk masa depan, apakah kita ingin terus menghabiskan gaji yang kita terima? Bila tidak, langkah pertama yang harus dimulai adalah mulai membangun kebiasaan menabung dari sekarang. Menabung tidak harus menunggu penghasilan kita besar. Karena sebanyak apapun penghasilan kita, bila pengeluaran selalu mengikuti maka akan selalu habis dan tidak ada sisa untuk menabung. Namun jika dari penghasilan yang kecil kita sudah mulai mengaturnya dengan baik, maka menabung akan menjadi kebiasaan dan bukan hal yang sulit lagi.
Image Credit By quoteicons.com |
Berikut ini tips untuk membantu kita agar bisa dan terbiasa menabung :
- Setelah menerima penghasilan, langsung sisihkan minimal 10% dari gaji untuk ditabung. Lebih besar persentase menabung, hasilnya pun jauh lebih baik. Tingkatkan persentase menabung secara bertahap.
- Minimal miliki 2 rekening tabungan, satu untuk dana hari ini/operasional dan satu lagi untuk dana darurat. Jika tabungan dana darurat terpakai maka kita perlu mengalokasikan tabungan rutin untuk menambah jumlahnya agar menjadi ideal lagi.
- Rekening tabungan juga perlu dibuat untuk dana jangka pendek. Contoh: tabungan dana pernikahan, tabungan renovasi rumah.
- Kenaikan gaji sebaiknya ditabung agar tujuan keuangan bisa lebih cepat tercapai.
- Tabungan jangan terlalu sedikit atau terlalu banyak. Jika sudah memenuhi jumlah ideal dana darurat dan dana jangka pendek, maka selanjutnya kita bisa berinvestasi agar uang yang kita miliki berkembang dan tidak tergerus nilainya karena inflasi.
Manfaat memiliki tabungan :
- Mulailah menabung sejak dini bahkan sejak awal bekerja sehingga kita bisa membangun kebiasaan yang baik dan terhindar dari masalah-masalah keuangan yang tanpa disadari penyebabnya adalah karena kita tidak memiliki tabungan.
- Memiliki tabungan dana darurat sangat penting sebelum kita berinvestasi, karena jika kita berinvestasi namun tidak memiliki cukup tabungan/cash maka kemungkinan besar kita akan mencairkan investasi/dana untuk kebutuhan masa depan.
- Dengan memiliki tabungan kita juga tidak perlu berutang jika membutuhkan dana tunai. Lebih baik menabung baru membeli, daripada harus selamanya memiliki cicilan utang dan memberi keuntungan pada orang lain dengan terus membayar bunga.
"Sedia payung sebelum hujan. Sedia tabungan sebelum ada kebutuhan mendesak!"
Mau menikmati masa depan yang berkualitas karena keuangan stabil atau gelisah karena tidak ada tabungan, semua tergantung dari bagaimana sikap kita dalam mengatur keuangan sekarang. Menabung tidak otomatis menghindarkan kita dari masalah ekonomi. Tapi dengan tabungan yang kita punya, kita bisa lebih siap menghadapinya. Jadi carilah pekerjaan yang sesuai strength dan passion kita, terus tingkatkan kemampuan dan kompetensi yang kita miliki dan mulai budayakan kebiasaan menabung sejak dini! Salam Sehat Keuangan!
Sekian Postingan tentang, Savings Money For a Better Future | SapaanBerita, Menurut teman- teman bagaimana? ayo sharing komentar teman- teman di bawah ini, dan mudah-mudahan kali ini bisa memberi wawasan dan manfaat pada untuk teman - teman semuanya.
Terima kasih sudah membaca artikel yang berjudul Savings Money For a Better Future | SapaanBerita dan artikel ini url permalinknya adalah https://sapaanberita.blogspot.com/2016/05/savings-money-for-better-future.html Semoga artikel ini sangat bermanfaat, Jangan lupa untuk Share ke teman dekat Anda
Savings Money For a Better Future | SapaanBerita
4/
5
Oleh
Unknown