�Mengatur� Negative Thinking agar Tak Sering Datang | SapaanBerita

�Mengatur� Negative Thinking agar Tak Sering Datang | SapaanBerita

Banyak lho, masalah yang timbul dari negative thinking. Mulai dari kesalahpahaman, permusuhan tanpa sebab, aksi provokasi, bahkan sampai perang saudara. Inilah mengapa negative thinking harus segera disapu bersih dari hidup kita. Pikiran negatif itu bukan hanya berbentuk prasangka buruk, tetapi juga kebiasaan mengingat pengalaman buruk, kebiasaan mencatat kesalahan orang lain, kekhawatiran berlebih, sikap obsesif, ambisius dan dendam.

Menyingkirkannya pun dibutuhkan tekad yang kuat. Karena negative thinking pada dasarnya adalah penyakit hati setiap manusia, jadi untuk menghilangkannya nyaris sama dengan melawan diri sendiri. Jika kita kesulitan membiasakan diri untuk berpikir positif, cobalah cara-cara berikut ini :

1. Metode 'salah tempat'
Sekali seumur hidup kita pasti pernah mengalami ini : entah bagaimana caranya kita berada di suatu tempat. Selama perjalanan mungkin kita melamun atau ngobrol dengan teman, sampai tidak menyadari mengapa kita berbelok ke arah yang salah. Atau ketika kita hendak mengunjungi seseorang di rumah sakit, ternyata kita salah kamar. Kita pun melihat kode kamar di pintu dan mengetahui bahwa ruangan yang kita masuki salah. Lalu kita pun berbalik dan menuju arah yang benar. Nah, hal ini bisa juga dimanfaatkan untuk menyingkirkan pikiran negatif.
"Life has many ways of testing a person�s will, either by having nothing happen at all or by having everything happen all at once."
- Paulo Coelho -
Ingat kembali mengapa kita bisa memiliki pikiran negatif. Mengapa kita begitu dendam, benci, khawatir, atau menilai buruk seseorang/situasi tertentu. Apa yang pernah terjadi? Perlukah kita marah sedemikian rupa? Tidak. Lihatlah sisi positif dari peristiwa tersebut, lalu kembalilah pada jalur yang benar.

2.Mengumpan
Semakin kita berusaha mengingat sesuatu, kita semakin lupa. Tapi, semakin kita ingin melupakan sesuatu, kita akan ingat. Kontradiksi ini bisa kita manfaatkan untuk menyingkirkan memori negatif yang sering menimbulkan dendam dan prasangka. Kita akan membaliknya: mengingat hal-hal negatif dan melupakan momen yang menyenangkan.
Ketika ada peristiwa negatif, kita harus selalu mengingatnya. Ingat juga keburukan setiap orang yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Tanpa kita sadar, sambil kita berusaha mengingat, otak kita juga mulai bersikap permisif pada keberadaannya. Semakin lama kita akan membiarkan kenangan buruk itu terus ada, lalu kita akan memaafkannya. Setelah kita memaafkannya, maka pikiran negatif kita sudah berubah. Belum menjadi positif, hanya menjadi lebih netral dan tidak lagi berpikir buruk.
"The power of positive thinking is like a car with a powerful engine that can take you to the summit of a mountain."
- Unknow -
3. Ungkapkan dalam puisi

Kita tidak harus menjadi penyair. Tetapi, ketika terjadi hal buruk, mendadak diri kita akan lebih puitis. Kita akan menuliskan hal buruk tersebut ke dalam kata-kata yang indah sekaligus menyayat. Bagi yang senang menulis saat sakit hati atau sedih, bisa mencoba metode puisi ini.

Richard Petty, seorang peneliti dari Ohio State University, mengamati perilaku para siswa yang diminta untuk menjelaskan tentang dirinya dalam selembar kertas. Ternyata banyak yang tidak puas dengan dirinya sendiri. Setelah menngungkapkan perasaan dan pikiran di kertas tersebut, sebagian ada yang merobek dan membuangnya. Nah, saat merobek dan membuang inilah seseorang juga membuang pikiran negatif dari dirinya.

Buanglah kertas puisi kita, sobek menjadi remah-remah, atau remas menjadi bola yang kusut, lalu buang dengan segenap tenaga. 
"When you have control over your thoughts, you have control over your life"
- Unknow -
4. Alihkan perhatian dengan kesibukan

Saat kita sibuk bekerja atau menyelesaikan tugas kuliah, kita akan lupa bahwa kita lapar, lelah, mengantuk. Kita juga lupa pada pertengkaran dengan pacar atau teman. Nah, hal ini perlu dimanfaatkan untuk menghilangkan negative thinking. Sibukkan diri kita dengan berbagai aktivitas, misalnya berolahraga, bekerja sambilan, membersihkan rumah, merapikan pakaian di lemari, ngobrol dengan teman, ikut acara kumpul komunitas, nonton teater, dan masih banyak lagi yang bisa dilakukan.
"Happy thoughts attract happy people into your life. Happy thoughts fill your life with happiness"
- Unknow -
Dengan mengikuti trik di atas, lama kelamaan kita akan menyadari bahwa negative thinking hanyalah bentuk penggunaan waktu yang sia-sia. Negative thinking adalah menyakiti diri sendiri tanpa kita sadari. Sadarilah bahwa masih banyak sisi positif dari setiap hal.
Hobi, Antara Kesenangan dan Makna Hidup | SapaanBerita

Hobi, Antara Kesenangan dan Makna Hidup | SapaanBerita

Moment menyebalkan itu pas kita lagi senang-senengnya melakukan hobi kita (entah membaca komik, travelling, atau main game), lalu ada seseorang nyeletuk �Buat apa sih, melakukan hal itu? Kan nggak ada gunanya?!� Hayo, siapa yang pernah mengalami hal serupa?
Image Credit By www.oxfordlearnersdictionaries.com
Ada yang tidak suka dengan hobi kita

Tapi sesebal apapun, kadang kita juga kesulitan menjawabnya. Mengapa kita senang melakukannya? Jawaban yang ingin kita sampaikan adalah �Ya, suka aja.� Tapi tidak bisa demikian. Karena kadang orang lain tidak akan paham tentang masalah perbedaan selera dan makna hidup bagi setiap orang. Kadang, sebagian orang menilai bahwa hidup itu harus bermanfaat buat orang lain. Hidup itu harus memiliki target yang jelas. Hidup itu harus dibuat sebaik mungkin. Hidup itu akan bermakna jika kita sudah jadi relawan dan memberikan banyak sumbangan ke korban bencana atau korban perang.

Wait, apakah orang yang punya hobi itu salah? Apakah orang yang punya hobi itu hidupnya tidak bermakna? Apakah orang yang punya hobi itu tidak peduli pada orang lain? Apakah orang yang melakukan hobi hanya menghabiskan waktu untuk hal yang tidak berguna? Apakah orang yang punya hobi sudah menjadi racun di masyarakat? Jawabannya tidak (dengan intonasi dalam dan mantap). Mengapa? Silahkan baca poin berikutnya.

Hobi = hak prerogative setiap manusia

Pada dasarnya, siapa sih yang menentukan hidup kita bermakna atau tidak? Apa standardnya? Apakah ada lembaga internasional yang mengurusi makna hidup setiap orang? Tidak, kan? Ada banyak cara untuk bahagia, dan setiap orang memiliki hak prerogative untuk memilihnya, tentu dengan catatan bahagia tanpa merusak kebahagiaan orang lain.

Karena memang bermakna-tidaknya hidup ini tergantung pada tiap individu. Lebih baik melakukan hobi dan menjadi bahagia dari aktivitas tersebut, daripada menjadi sukarelawan bencana yang bekerja karena terpaksa.

Image Credit By bisniskeuangan.kompas.com
Betul, hobi memang bisa jadi uang

Betul sekali, di satu sisi memang banyak orang yang sukses mengembangkan bisnis dan karir dari hobinya. Ada orang yang menjadi travel writer, ada yang menjadi fotografer, bahkan ada yang menjadi social media administrator dari kegemarannya nongkrongi socmed. Siapa sangka kegiatan yang sekilas tampak tidak bermakna ternyata bisa menghasilkan uang? Tapi, bukan itu poin utamanya. Poinnya adalah bahwa kita bisa melakukan sesuatu yang membuat kita merasa nyaman, ada atau tanpa hasil berupa uang.

Ini salah satu sebab Indonesia lamban berkembang

Di sisi lain, masih banyak juga orang yang meremehkan kekuatan hobi. Inilah yang menjadi salah satu penyebab Indonesia menjadi Negara yang belum maju. Ada orang yang senang menggambar komik animasi. Tapi, karena anggapan masyarakat bahwa menggambar komik adalah aktivitas orang kurang kerjaan, maka penghobi tersebut sudah putus asa untuk mengembangkan hobinya di Tanah Air. Ia pun merantau, mencari orang yang bisa menghargai karyanya. Kasus ini sudah sangat sering kita temui, dalam berbagai bidang.

Bagaimana hobi kita bermakna untuk orang lain?

Tidak selamanya orang yang suka main game itu hanya mengutamakan kesenangannya sendiri. Orang yang senang main game, lalu memiliki ide untuk menciptakan game, maka dia telah melakukan hal yang bermakna. Dia bisa menghibur orang lain dengan karyanya.

Orang yang punya hobi ngobrol, ngrumpi, bercanda, berbicara di depan banyak orang, bisa jadi bermakna dengan kemampuan menghiburnya. Rasanya kumpul dengan tetangga atau ibu-ibu kurang seru kalau tidak ada dia. Orang yang hobi memotret bisa membantu orang lain mengabadikan momen berharga mereka. Orang yang hobi belanja dan mengikuti trend fashion bisa menjadi trend setter atau kritikus fashion. Yang jelas, apapun hobinya pasti akan berguna selama itu bukan tindak kejahatan.

Jadi, mengapa harus punya hobi?

Masih bertanya untuk apa punya hobi? Baiklah. Singkatnya, hobi itu membuat hidup kita lebih tenang. Dengan melakukan hal-hal yang kita sukai, pikiran akan lebih tenang dan hidup lebih bergairah. Hobi membuat seseorang mudah menyesuaikan diri, utamanya dengan mereka yang memiliki kesamaan hobi. Hobi bisa mengembangkan keterampilan dan wawasan. Bahkan, hobi bisa membuat hidup satu atau banyak orang menjadi lebih baik.
Image Credit By support
Jadi, mulai sekarang kita sudah memiliki jawabannya. Tidak perlu lagi merasa bingung jika ada orang yang bertanya �Ngapain kamu melakukan hal seperti itu?� Mari kita lakukan apapun yang bisa membuat kita merasa bahagia dan menjadi pribadi yang lebih baik.
 
Cara untuk Meningkatkan Kreativitas | SapaanBerita

Cara untuk Meningkatkan Kreativitas | SapaanBerita


Image Credit By www.craftingconnections.net
Mungkin sekali waktu kita berpikir bahwa berdasarkan kreativitasnya, manusia itu dibedakan menjadi 2 : manusia kreatif dan manusia tidak kreatif. Manusia kreatif adalah mereka yang selalu memiliki ide, biasanya berkenaan dengan penciptaan sesuatu, yang entah bagaimana ternyata itu sangat bagus dan berguna.
Manusia tidak kreatif adalah mereka yang tinggal memakai dan menikmati saja. Apa yang ada, ya sudah itu yang diketahui. Tidak ada ide untuk menciptakan hal-hal baru, karena memang kreativitas itu adalah bakat sejak lahir. Jadi, kalau suatu kali kita ditanya �Kenapa kamu tidak bisa seperti itu?�, lantas kita menjawab �Ya, memang orang kan beda-beda.�
Tapi, bukankah sejatinya setiap orang memiliki bekal yang sama? Setiap orang memiliki bakat untuk menjadi kreatif. Tinggal bagaimana dari diri kita sendiri, apakah mau menjadi kreatif atau tidak. Dibutuhkan tekad yang kuat memang, dan ikuti sejumlah trik untuk meningkatkan kreativitas berikut ini :
1. Menyadari peluang

Kendala yang biasa terjadi adalah berpikir bahwa setiap orang memiliki peluang yang berbeda. Padahal kenyataannya tidak demikian. Setiap orang memiliki peluang yang sama. Hanya saja, tidak banyak orang yang mau menyadari itu.

2. Meniru

Ya, seseorang memang tidak bisa langsung menjadi maestro di bidangnya. Seorang penggubah lagu pasti tidak serta merta menemukan ciri khasnya. Di awal, mereka akan menyimak musik orang lain. Tahap selanjutnya adalah mulai meniru karya orang lain. Lambat laun, ia akan menemukan hal-hal yang belum dieksplorasi. Hal yang sama terjadi pada bidang lainnya seperti penulis dan teknologi.

Image Credit By imtoofancy.com
3. Mengambil kesempatan dari masalah

Tentu kita tidak sedang menari-nari di atas penderitaan orang lain. Justru kita akan menyelesaikan masalah mereka. Ada masalah apa di sekitar kita, yang belum ada solusinya? Teman-teman yang tidak bisa menyelesaikan skripsinya bisa dibantu dengan bimbingan tambahan atau jasa pengolahan data.

4. Brain storming

Harus rajin menguras semua ide dan kemungkinan, itu kuncinya. Sekonyol apapun, seaneh apapun, harus kita daftar semua ide itu. Di bidang teknologi, masih banyak sekali hal yang belum dimiliki tapi dibutuhkan. Misalnya, alat panen yang praktis tapi berukuran kecil, helm yang bisa menyerap keringat, atau alat penggenggam smartphone saat kita di toilet.

5. Konsistensi

Harus ada konsistensi dalam berkarya. Jika pada bulan Maret kita banyak menghasilkan karya, lalu kita menghasilkan nol di bulan berikutnya, mau kreativitas yang telah kita pupuk akan menguap. Orang yang sudah bisa kreatif dan menghasilkan banyak hal, cenderung semakin mudah menemukan hal-hal baru. Tapi, jika tidak dilanjutkan, kepekaan pada kreativitas akan hilang. Butuh waktu lama dan bahkan harus mulai dari nol lagi untuk membangun kreativitas itu.
Image Credit By inspirably.com

Image Credit By blog.design-seeds.com
6. Memanfaatkan sampah

Sampah bisa berarti barang-barang yang tidak terpakai. Bisa berupa ide-ide yang tidak jadi diwujudkan. Dan bisa juga berarti sebenarnya, yaitu benda yang dibuang karena sudah tidak memiliki nilai guna. Tetapi, selama masih bisa didaur ulang, maka selama itu pula ia memiliki nilai. Tumpukan sampah itu menunggu sampai ada orang yang cukup cerdik dan nekad untuk mengolahnya.

7. Useless product adalah kewajaran

Kecewa itu wajar. Ketika produk kita ternyata tidak diharapkan, tidak memenangkan kompetisi, atau tidak laku, itu wajar. Coba bayangkan, berapa baju dari pasa designer yang sia-sia tak terpakai. Banyak sekali. Tapi mereka tetap berkarya. Bahkan mereka belajar dari kegagalannya, untuk diperbaiki lagi.

8. Dasar pengetahuan

Mengapa ada orang yang menemukan pekerjaan �aneh� dan kreatif, sedangkan kita tetap bekerja yang itu-itu saja? Bagaimana bisa seseorang memiliki karir yang unik, belum pernah ada, dan bisa menghasilkan banyak prestasi serta nafkah? Tidak lain karena mereka memiliki pengetahuan yang lebih luas. Mereka tahu ada celah yang bisa menjadi lahan kreativitas.

Mulai sekarang, biasakan memaksimalkan aktivitas yang bisa memicu kreativitas. Rajin membaca, berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang, dan senang mengembangkan imajinasi akan membuat diri kita menjadi lebih kreatif lagi.
 
Siapa yang berani gagal, dialah yang berani sukses | SapaanBerita

Siapa yang berani gagal, dialah yang berani sukses | SapaanBerita

Saya terlahir dari keluarga  yang kurang harmonis, 47 tahun yang lalu. Kedua orang tua saya  sudah berpisah  sejak saya usia 2 tahun. Sejak usia itulah saya di rawat dan menjalani hidup dengan kakek dan uwa perempuan sampai  dengan sekarang. Di Usia 17 tahunlah saya baru mengetahui dengan dekat sosok seorang ibu kandung. Banyak hal yang bisa saya dapatkan dari perjalanan hidup tanpa orang tua kandung.
Pelajaran yang berharga dalam hidup tanpa sosok seorang perempuan yang telah melahirkan kita.Ya�seorang ibu yang kasih sayangnya setulus hati, tanpa mngenal lelah, dan selalu mendekap kita di kala kita haus dan lapar. Itu semuanya tak dapat saya rakasan. Yang ada hanyalah kasih sayang orang tua angkat yang secara kemanusian rasa kasih sayangnya berbeda dengan orang tua kandung sendiri.
Saya masuk SD pada tahun 1976 . SD yang saya masuki adalah SD swasta yang ada disekitar Cibadak yang sering di sebut Taman Muda yang dikelola oleh Yayasan Perguruan Tamansiswa. Dari SD tersebut saya melanjutkan ke tingkat SMP nya yaitu Taman Dewasa. Selama 9 tahun saya belajar ke Tamansiswaan Sejak duduk dari SD itulah mulai tumbuh keinginan dan cita-cita untuk menjadi guru. Setelah lulus dari SMP, keinginan saya adalah bisa masuk di SMA. Sayang orang tua angkatku tak mengijinkan untuk sekolah di SMA, terlalu banyak mengeluarkan biaya dan tak bisa langsung kerja, itulah alasannya.
Tak menyurutkan semangatku untuk bisa sekolah, saya masuk Sekolah Teknik di kota Sukabumi. Salah satu sekolah teknik negeri yang favorit sampai sekarang. Saya masuk jurusan listrik. Alhamdulilah selama 3 tahun berturut-turut saya mendapatkan beasiswa Supersemar, lumayan bisa membantu orang tua angkat untuk membiayai sekolah sehari-hari.
Tahun 1987 saya lulus dari STM Negeri Kota Sukabumi jurusan listrik. Cita-cita jadi guru semakin menggebu ketika itu, sayang tak bisa melanjutkan kuliah karena keadaan ekonomi orang tua angkat. Tapi, Allah SWT memberi jalan ketika itu. Sekolah tempatku dulu waktu SD menawarkan untuk menjadi pembina pramuka. Singkat cerita dari situlah awal saya menjadi guru. Sedikit demi sedikit saya belajar dan memberikan materi kepramukaan di dalam kelas. Di kegiatan kepramukaan saya digembleng agar menjadi sosok guru yang berkarakter. Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka telah memberikan pembelajaran hidup yang berharga dalam perjalan hidup saya. Akhirnya dari hasil menjadi pembina pramuka itulah saya bisa melanjutkan belajar di PGSMTP.  Dengan kemurahan ibu ketua yayasan saya (Almarhum Ibu Juniati Suhada) mengeluarkan  SK mengajar, resmilah saya menjadi sosok guru muda yang perlu belajar untuk menjadi sosok guru yang unggul.  Dari PGSMTP saya melajutkan lagi ke D-2 UT sampai bisa kuliah di perguruan tinggi dan mendapatkan gelar kependidikan S.Pd. Belum banyak prestasi yang bisa saya torehkan waktu itu, selain jadi guru kelas, PKS Kesiswan, PKS Kurikulum dan Ketua Bidang Pendidikan di Yayasan Perguruan Tamansiswa Cabang Cibadak.

Hari demi hari kehidupan mengalir seperti air, tepat hari Sabtu, tanggal 14 Agustus 1994 tepat di hari ulang tahun gerakan kepramukaan, saya menikah dengan sosok perempuan yang sampai dengan sekarang setia mendampingi  saya. Dari sosok perempuan inilah saya mengenal wanita. Dua anak sudah saya  di karunia bersamanya. Satu  perempuan dan satu lagi anak laki-laki (Krani Pratiwi dan Hammam Pratama Putra). Dari hidup dan keseharian inilah saya bisa belajar memaknai sosok seorang perempuan. Yah�dua sosok perempuan yang berharga dalam kehidupanku, yaitu Yani Sumanti sang isteriku, yang telah setia dan mengabdi selama 20 tahun dan putriku Krani Pratiwi yang sudah memasuki usia 19 tahun pada tanggal 3 Juni 2014 yang sekarang sedang belajar di UPI jurusan psikologi, dan putra bungsu kami Hammam Pratama Putra yang sekarang ini duduk di kelas VII di SMPN 3 Cibadak tempat mengabdiku sekarang.

Kurang lebih 17 tahun saya mengabdi menjadi guru Yayasan di Tamansiswa Cabang Cibadak, banyak hal yang saya dapatkan dari Tamansiswa, mulai dari mengenal sosok Suwardi Suryaningrat yang lebih terkenal dengan Ki Hajar Dewantara dengan ajaran sistem Amongnya yang menjadi semboyan dunia pendidikan kita yaitu Tut Wuri Handayani. Membaca biografi dan sepak terjang Ki Hajar Dewantara saya semakin termotivasi untuk menjadi guru unggul dengan membaca dan belajar dari guru-guru senior yang ada di Tamansiswa.

Tahun 2004, saya mencoba keberuntungan untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil. Alhamdulilah pada saat pengumuman nama saya muncul. Tapi nasib menentukan lain waktu itu, di agenda setelah wawancara saya �digugurkan� dari CPNS karena alasan saya mengajar di sekolah swasta. Sakit dan sempat depresi waktu itu, bisa dibayangkan bagaimana suasana, kondisi dan perasaan yang saya alami ketika itu. Tapi dengan kesabaran dan menerima dengan ikhlas saya jalani keputusan itu. Satu tahun saya berintropeksi diri, belum waktunya mungkin untuk menjadi PNS.

Tahun 2005, tahun yang bersejarah buat saya, karena di tahun itulah sencoba dan berupaya kembali mengikuti seleksi PNS. Akhirnya dengan ridho Allah SWT, saya menjadi CPNS dengan tugas pertama kali di SMP Negeri 2 Simpenan kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi.
Dua tahun saya mengabdi dan bertugas di SMP Negeri 2 Simpenan yang berjarak 65 km dari rumah tinggal. Di SMP Negeri 2 Simpenen, saya belum bisa menjadi guru yang berprestasi dan membanggakan buat diri pribadi maupun keluarga.
1 Juli 2007, saya mutasi ke SMP Negeri 3 Cibadak. Sebuah sekolah yang letaknya dekat dengan rumah, kurang lebih 2 km dari rumah. SMP Negeri 3 Cibadak adalah sekolah yang cukup besar, nyaman, dan megah. Di SMP Negeri 3 inilah saya mulai �berprestasi� .

Tahun 2008 menjadi salah satu guru yang mendapatkan sertifikasi melalui jalur pendidikan dengan belajar selama 1 tahun di Universitas Negeri Yogyakarta. Tahun 2014 menjadi guru berprestasi peringkat I tingkat Kabupaten Sukabumi. Prestasi yang cukup membanggakan buat saya, karena tidak semua guru di Indonesia bisa mendapatkannya. Belajar selama 1 tahun di Universitas Negeri Yogyakarta telah merubah pola berpikir saya selaku guru, dari berpikir instan menjadi berpikir kritis dan kreatif. Semakin banyak ilmu yang saya dapatkan di UNY ketika itu. Mulai dari bagaimana proses pembelajaran dengan meggunakan metode, model,media dan cara mengajar yang inovatif.  Dari UNY inilah saya mengenal dunia maya melalui internet, salah satunya adalah bagaimana pembelajaran melalui blog.

Cobalah bertanya pada diri sendiri dan juga orang lain, siapa yang ingin sukses? Jawabannya pasti 100% menginginkannya. Jika kita balik pertanyaannya, siapa yang ingin gagal? so pasti tak akan ada yang menjawab saya ingin gagal,

Itulah realita yang tak terbantahkan. Semua orang berharap sukses dan tidak mau gagal. Seorang guru atau pekerja ingin sukses dengan pekerjaanya. Tugas bisa dituntaskan tepat waktu, target bisa dicapai atau bahkan di lampaui. Dan sebagai imbalannya karier bisa melesat. Gaji dan fasilitas yang diidamkan berhasil direngkuh.

Begitulah, kesuksesan adalah mimpi indah yang ditunggu-tunggu, sedangkan kegagalan adalah mimpi buruk yang dihindari. Tetapi benarkah kegagalan adalah sesuatu yang perlu di takuti?

Ingat masa kecil dulu, saat kita belajar mengendarai  sepeda? Ya, saat itu bersepeda adalah hal yang amat sulit. Harus menatap kedepan, harus memegang stang kendali erat-erat. Harus mengayuh pedal kuat-kuat. Harus begitu dan begini. Tetapi ketika aturan itu kita laksanakan hasilnya tetap sama, yaitu jatuh. Bukan hanya sekali bahkan berkali-kali. Tetapi aneh kita tidak jera. Kembali mencoba, kembali jatuh, mencoba lagi, jatuh lagi. begitulah terus berulang-ulang dan akhirnya bisa.

Sesungguhnya kita bisa bersepeda karena pernah jatuh. Kita pernah gagal tapi belajar dari kegagalan itu. Kegagalan adalah jembatan  keberhasilan. Sudah saya buktikan saat saya gagal jadi PNS tahun 2004 karena di zolimi. Belajar dari kegagalan tersebut tahun 2005, Alhamdulilah saya bisa jadi PNS sampai sekarang.

Sayanggnya, hari ini pesan dari pelajaran naik sepeda itu tidak lagi membekas. Bahwa hidup untuk bisa sukses harus belajar dari kegagalan dan hidup susah.

Coba simak catatan sejarah orang-orang besar dan sukses yang namanya harus dikenbang sepanjang masa. Mereka bukanlah orang-orang yang luput dari kegagalan. Kolonel Sanders, Albert Einstein, Thomas Alfa Edison, Abraham Lincoln, adalah orang-orang berhasil dan sukses yang pernah Gagal dalam hidupnya.

Jadi kegagalan tak perlu di takuti, Siapa yang berani gagal, dia yang berani Sukses ! 

Krisis Spiritual | SapaanBerita

Krisis Spiritual | SapaanBerita

"Tulislah rencanamu dengan pensil, lalu berikan penghapusnya pada Tuhan. Biarkan Ia menghapus bagian-bagian yang salah, lalu menggantinya dengan rencanaNya yang lebih indah."
- Unknow -
Hampir semua orang sepakat dengan hal ini. Kita meyakini bahwa apapun keputusan Tuhan, apapun yang terjadi pada kita atas kehendakNya, maka itulah yang terbaik. Kita pasti akan menemukan hikmah dan hidup lebih baik jika mampu memahami rencana Tuhan tersebut.

Tetapi, ada juga orang yang merasa bahwa hidupnya sudah sangat berat. Orang-orang ini mulai pasrah dalam makna negatif. Artinya, ia sudah tidak peduli lagi pada apa yang terjadi, karena toh semuanya tidak akan menjadi lebih baik. Orang-orang seperti inilah yang sedang mengalami degradasi spiritualitas. Setidaknya menurut Elizabeth Gilbert, penulis buku fenomenal Eat Pray Love, ada 3 tanda bahwa sisi spiritualitas kita perlu perlu ditingkatkan agar tidak mengalami krisis.

1. Bosan dengan hidup

Image Credit By EShintaP
Bosan adalah perasaan kosong yang diam-diam merenggut kehidupan kita. Bukan hanya bosan pada kondisi spiritual yang tidak berkembang (merasa bahwa doanya sia-sia, tidak membawa manfaat), tetapi juga bosan pada diri sendiri yang tidak menjadi lebih baik, bosan pada pekerjaan yang melelahkan, bosan pada pasangan yang kurang perhatian, bosan pada masalah yang tidak kunjung hilang, dan bahkan bosan pada hal-hal yang sebelumnya pernah kita cintai.

Parahnya lagi, sebagian orang mengira kebosanan adalah hal yang wajar. Padahal bosan menunjukkan hilangnya arah sudut pandang kita pada apa yang benar-benar penting dan menakjubkan dalam hidup ini. Bosan berarti kita tidak menyadari bahwa hidup ini sangat berharga dan harus disyukuri. Bosan berarti kita tidak menghargai apa yang ada di dunia dan apa yang diberikan Tuhan pada kita.

2. Merasa ketakutan

Image Credit By lubissa
Takut berarti tidak percaya, dan ini adalah lawan dari percaya atau iman. Ketakutan adalah pertanda bahwa iman kita mulai luntur, digantikan dengan segala jenis kekhawatiran. Takut bahwa hari tua kita akan tidak bahagia, takut dibenci oleh orang-orang di sekitar kita, takut kesepian, takut tidak diterima, dan bahkan takut berharap.

Ketakutan akan menghambat kita dalam berkreasi, berkomunikasi dengan orang lain, berkomunikasi dengan Tuhan, dan berkembang. Ketakutan membuat kita tidak bisa mengambil inisiatif, takut memutuskan, dan takut pada resiko yang sebenarnya wajar.

Ketakutan ini terjadi karena kurangnya keimanan kita, dan hanya bisa diselesaikan dengan jalan spiritual. Kita harus kembali pada Tuhan. Setidaknya, kita kembali mencoba mengenaliNya dan apa yang sudah Dia berikan selama ini. Betapa semua itu luar biasa. Paling tidak, hal pertama yang harus kita lakukan adalah duduk dan menenangkan diri, lalu bertanya pada diri sendiri, �Apakah yang ditakutkan itu nyata? Atau hanya pikiran kita belaka.�
 
3. Marah

Image Credit By Inke_zhu
Kemarahan sebenarnya merupakan hal yang wajar. Marah dalam hal ini adalah marah pada diri sendiri, marah pada orang-orang sekitar, dan bahkan marah pada Tuhan. Tetapi, justru kemarahan ini merupakan kondisi yang lebih baik daripada kebosanan dan ketakutan, karena di dalam kemarahan kita masih menyimpan passion yang ingin dicapai.

Dengan marah, kita tahu apa yang salah dan apa yang kita inginkan. Kita hanya belum bisa berkomunikasi baik-baik dengan Tuhan, menganggap bahwa diri ini sedang dipermainkan oleh Dia yang memiliki segalanya dan bisa berbuat apapun. Kemarahan perlu diredakan dengan menyadari bahwa setiap rencana Tuhan selalu baik bagi kita.

Ada kalanya dalam hidup ini, kita perlu berhenti dari kesibukan kita barang sejenak saja dan membuka hati kita kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh serta mensyukuri berkat yang diberikanNya, sekecil apapun itu.
 
Aktivitas Yang Jauh Lebih Seru Dari Mengecek Smartphone | SapaanBerita

Aktivitas Yang Jauh Lebih Seru Dari Mengecek Smartphone | SapaanBerita

Smartphone kini bagaikan dewa. Ya, siapa yang tidak menggunakan ponsel pintar di era �generasi nunduk� ini? Bahkan orang-orang yang pada dasarnya tidak membutuhkan fitur di dalamnya pun jadi latah dan merasa bahwa smartphone adalah benda yang super penting.

Sementara orang-orang sibuk mengecek smartphone-nya selama 3 jam sehari, para peneliti justru memberi saran untuk melakukan berbagai hal yang tanpa disertai smartphone. Temuan mereka mengatakan bahwa penggunaan ponsel secara berlebihan justru menghilangkan banyak hal yang jauh lebih menyenangkan. Mereka yang menggunakan smartphone secara intens memiliki tingkat stress dan depresi lebih tinggi. Ditambah lagi, mereka ini selalu merasa mudah cemas dan bingung.

Penelitian lainnya menyimpulkan bahwa secara umum teknologi smartphone dan tablet membuat perkembangan tubuh anak-anak menurun, bila dibandingkan dengan pola pertumbuhan anak-anak 20 tahun yang lalu. Anak-anak masa kini tidak banyak melakukan aktivitas fisik. Hal ini menjadi salah satu pemicu obesitas, stroke di usia muda, dan ketakutan menghadapi dunia luar yang nyata.

Semua temuan tersebut menunjukkan pada kita bahwa selain berdampak negatif pada pola komunikasi langsung dan keterikatan sosial, smartphone bisa berdampak negatif pada kesehatan, fisik maupun psikis.

Untuk mencegah semua resiko tersebut tentunya kita harus mengalihkan perhatian dan aktivitas pada kegiatan yang bisa dilakukan tanpa smartphone, tapi dengan makna dan tingkat kepuasan yang lebih tinggi.

1. Menjadi sukarelawan
Image Credit By bswllc.com
Tidak harus terjun langsung ke lokasi bencana. Mengumpulkan dan membuang sampah yang ada di pantai, mengajar Bahasa Inggris untuk anak jalanan, menyalurkan buku-buku ke taman baca, atau sekadar memberikan sumbangan untuk korban bencana, maka sudah bisa disebut sebagai sukarelawan. Setiap orang memiliki sensor dalam dirinya, yang akan langsung memberikan perasaan tenang setelah melakukan perbuatan baik bagi orang lain.

2. Menjelajah
Image Credit By robiat_fahlevie
Apa sih enaknya kepala terus menunduk, memandangi layar datar smartphone? Apa enaknya me-retweet dan like foto pemandangan di instagram? Semua kesenangan itu tidak akan lebih baik dari merasakan sendiri serunya menjelajah berbagai wilayah. Tidak perlu jauh-jauh. Jelajahi setiap pelosok pulau ini, yang belum pernah didatangi. Tidak ada pengetahuan yang bisa mengalahkan pengalaman langsung.

3. Tidur lebih lama
Image Credit By berkah2013.blogspot.com
Keasyikan menatap layar smartphone membuat mata lelah dan pastinya semakin mengurangi jam tidur, akibat lupa waktu. Mengganti 2 jam aktivitas bersama smartphone dengan tidur akan membuat pikiran lebih segar, terutama bagi orang yang sangat sibuk dan kurang tidur.

4. Quality time dengan orang-orang terdekat
Image Credit By denicha
Ada yang bilang teknologi membuat yang jauh menjadi dekat. Tapi di sisi lain, teknologi telah membuat yang dekat menjadi jauh. Lebih banyak berkumpul dengan keluarga, ngobrol dengan tetangga, dan hang out bersama sahabat akan meningkatkan ikatan keakraban dan kedekatan, jauh lebih erat dari sekadar memantau tweet orang lain.

5. Olahraga
Image Credit By zefanyaevan
Selain membuat tubuh lebih bugar dan sehat, olahraga akan melatih komunikasi dengan orang lain. Entah dengan orang yang kita temui di jalan saat jogging, instruktur dan rekan senam, ataupun teman-teman dari tim futsal.

6. Menulis dan membaca
Image Credit By travelblog.ticktab.com
Menulis keluhan di jejaring sosial bisa memicu masalah dan persepsi negatif dari orang lain. Sedangkan membaca sejumlah tulisan di socmed bisa memicu kesalahpahaman, lantaran media berita di internet banyak yang menyajikan informasi tidak mendidik dan tidak valid. Lebih baik mengungkapkan perasaan dan pendapat dalam sebuah jurnal. Membaca buku-buku yang bisa dipertanggungjawabkan isinya. Dua kegiatan ini akan meminimalisasi depresi dan kecemasan.

7. Berkesenian
Image Credit By irwanrosali
Berlatih drama, melukis, menari, membuat patung, atau sekadar doodling akan membuat otak kita lebih segar dengan ide-ide kreatif. Otak kanan pun bisa jadi lebih maksimal.

Banyak sekali hal yang bisa kita lakukan tanpa smartphone, dengan manfaat yang luar biasa. Mulai sekarang, mari biasakan diri untuk memanfaatkan smartphone seperlunya.
 
Kekuatan Memberi | SapaanBerita

Kekuatan Memberi | SapaanBerita

"Blessed are those who can give without remembering, and take without forgetting."
- Princess Elizabeth -
Quote di atas sangat cocok untuk mewakili video Thailand tersebut. Bapak penjual soup mempunyai hati yang baik dengan memberi kepada siapapun yang memang membutuhkan. Dan siapa sangka kebaikannya itu terbalaskan oleh anak kecil yang ditolongnya 30 tahun yang lalu. Ketika bapak tersebut jatuh sakit dan harus membayar biaya rumah sakit yang mahal.  Dr. Prajak Arunthong, si anak kecil yang telah ditolongnya, membebaskannya dari biaya rumah sakit.

Dari video di atas, kita bisa belajar kembali tentang arti memberi kepada orang lain. Walaupun mungkin hal ini sering diajarkan pada kita sewaktu kecil. Pertanyaannya adalah apakah kita masih sering melakukannya?

Memberi adalah suatu bentuk komunikasi bahwa kita peduli terhadap orang yang kita beri. Tapi jangan sekali-kali mengharapkan kembaliannya. Berilah dengan ikhlas dan berharap pemberian itu sangat berguna baginya.

Apakah memberi hanya bisa dengan materi? Tentu tidak. Ada banyak hal yang bisa kita beri terhadap orang lain, seperti bantuan tenaga, senyum, ilmu, memotivasi, memberi ide dan lain sebagainya. Memberi tidak harus yang berhubungan dengan materi asalkan kita ikhlas melakukannya.
"Success has nothing to do with what you gain in life or accomplish for yourself. It's what you do for others."
- Danny Thomas -
Begitu juga dengan kesuksesan. Kita dikatakan sukses bukan hanya dari keberhasilan mencapai sebuah tujuan atau pencapaian untuk diri sendiri. Tapi juga berhubungan dengan keberhasilan apa yang telah kita lakukan untuk orang lain. Hal-hal baik apa yang kita wujudkan untuk membantu orang lain.

Keberhasilan yang sudah kita dapatkan tidak akan mengandung makna berarti bila hanya untuk dinikmati sendiri. Ingatlah kembali siapa saja orang-orang yang sudah membantu kita sampai titik keberhasilan. Dan lihat siapa saja orang yang berada dalam kondisi kesusahan, yang mungkin dulu kita sempat merasakannya. Lalu gunakan kemampuan dan keberhasilan kita untuk mencoba menolong ataupun sekedar berbagi pada mereka. Bangkitkan semangat mereka dan bagilah ilmu sukses yang kita peroleh dalam setiap proses yang kita lewati. Akan ada banyak hikmah dan pelajaran yang bisa kita dapat dengan melakukan hal tersebut.

Memberi tidak harus menunggu saat kita sudah kaya dan berhasil, tapi bisa kita lakukan dari hal-hal kecil. Seperti membantu seseorang memberi ide usaha, bisa menjadi peluang bagi kita untuk membangun usaha bersama. Membantu seseorang memahami pelajaran, kesempatan bagi kita untuk mengulang pelajaran lagi. Memberi sebuah senyum kepada seseorang, mungkin bisa membangkitkan suasana hatinya agar kembali semangat. Ada banyak cara untuk memberi asalkan kita tidak mengharapkan apapun dari orang yang kita beri.

Ketika giliran kita yang menerima, jangan lupakan setiap pemberian itu. Dan jadikan inspirasi untuk melakukan hal sama suatu hari nanti kepada orang lain yang juga membutuhkan. Memberi dan menerima jadikan sebagai rasa syukur atas apa yang kita peroleh dari Tuhan. Saat memberi, kita bersyukur karena masih memperoleh karunia dariNya sehingga bisa menolong orang lain. Dan saat menerima, kita bersyukur karena Tuhan menolong kita melalui orang yang telah memberi kepada kita. Dan jangan lupa berterima kasih atas pemberian orang lain dan doakan hal-hal baik pada orang tersebut. Rasa syukur itulah yang akan menjadi kekuatan kita untuk terus berjuang dan merasa lebih beruntung.
"Bersyukur bukan hanya tentang apa yang kita terima tapi juga dari hal-hal yang mungkin tidak dimiliki oleh orang lain tapi kita memilikinya."
- Deri Riandi -
Berilah tanpa memandang siapa yang kita beri. Dan jadikan memberi sebagai sebuah motivasi untuk berusaha. Agar saat kita sudah berhasil nanti, bisa memberi lebih banyak kepada orang lain.

Sumber 
Cara Nabung Ala Freelancer | SapaanBerita

Cara Nabung Ala Freelancer | SapaanBerita

Ada sebuah cerita dari sepasang kekasih�yang perempuan dari Indonesia, sedangkan suaminya dari Kanada. Adalah freelancer, penulis dan fotografer alam liar; mereka mengamati kehidupan suku pedalaman dari berbagai daerah dan pelosok di dunia, tinggal bersama mereka, memotretnya, menulis laporannya, lalu menjual tulisan dan foto pada situs-situs dan media terkenal seperti National Geographic.
Cara kerja mereka bisa dibilang unik. 1 untuk 1, 2 untuk 2. Maksudnya, bekerja 1 minggu untuk hidup 1 bulan, bekerja 2 minggu untuk hidup 2 bulan. Lebih lanjut lagi, bekerja 2 bulan untuk hidup 8 bulan, bahkan kadang sampai 1 tahun. Mereka menghasilkan banyak uang hanya dalam 2 minggu, lalu sisa waktunya selama 6 minggu untuk jalan-jalan dan melakukan kegiatan lainnya.

Bagi mereka, buat apa bekerja lama-lama, berjam-jam duduk di kantor, pulang dalam keadaan capek, dan tidak bisa menikmati hidup. Kunci suksesnya bukan hanya dari bagaimana mereka bisa menghasilkan uang, tetapi bagaimana mereka menabung dan mengatur pemasukannya. Karena kalau orang boros sudah pasti bisa menghabiskan uang itu hanya dalam waktu 2 minggu atau 1 bulan.

Nabung bagi yang kerja kantoran sih simple, tinggal sisihkan uang tiap awal bulan. Dan kalau mau nabung tiap bulan itu tinggal masalah kemauan, mau nabung apa tidak. Begitu juga dengan yang sudah punya usaha rutin tiap bulan, misalnya punya toko, pabrik sepatu lukis, produsen aksesoris, dsb. Mereka cukup menyisihkan berapa persen dari pendapatan sebulan kemarin. 

Image Credit By glasscock.ride.edu
Nah, bagaimana dengan yang freelancer? Kerjaan belum tentu ada tiap bulan. Syukur-syukur kalau yang memakai jasa freelance terus ada. Bisa jadi, bulan ini dapat permintaan foto prewed sampai 6 kali, tapi bulan depan tidak ada sama sekali.

Para freelancer harus sangat jeli mengatur uang masuk dan keluar. Berikut ini beberapa cara menabung untuk freelancer :
1. Tabungan ala Laura Shin

Contributor forbes.com ini memberikan tips cara menyisihkan tabungan. Pertama, pekerja freelance harus menghitung berapa rata-rata penghasilannya tiap bulan, dan kapan dia akan kebanjiran job�karena ternyata freelance job itu ada yang musiman juga. Rencanakan juga, kira-kira bulan depan akan ada job atau tidak, bagi yang memungkinkan dilakukan prediksi. Setelah itu, buat rencana anggaran. Untuk apa saja pengeluaran tiap bulan. Pasti ada yang rutin dan kondisional.

Untuk menabung, seorang freelancer harus menyiapkan 3 post tabungan: tabungan emergency biaya hidup 5 bulan, tabungan hari tua, dan tabungan PPh. Sebagai freelancer, kita tidak tahu kapan akan �tidak laku�, jadi sebaiknya sisihkan uang untuk biaya hidup 5 bulan. Berbeda dengan pemilik kos-kosan atau toko yang masih bisa dapat uang sampai tua, freelancer harus menyisihkan uang untuk tabungan hari tuanya, setidaknya 20% dari pendapatan per bulan. Sisihkan juga uang untuk membayar PPh tiap bulan. Misalkan rata-rata PPh Rp 200.000, sisihkanlah Rp 300.000 per tahun. Laura Shin juga menggunakan jasa asuransi

2. Tips dari Steven Snell

Menurut Steven Snell, karena freelancer memiliki pendapatan yang tidak tentu setiap bulannya, maka yang harus dilakukan adalah membuat anggaran tetap tiap bulan. Jadi, misalnya penghasilan rata-rata Anda Rp 7.000.000 per bulan, maka buatlah anggaran rutin dengan total Rp 3.000.000 per bulan. Sisanya harus ditabung untuk: keperluan darurat, asuransi kesehatan, dan tabungan hari tua. Bisa juga dengan sistem presentase. Jadi menggaji diri sendiri dengan 50% pendapatan per bulan. Sisanya untuk ditabung. Buat beberapa akun tabungan dari bank yang berbeda. Setiap akun memiliki peran berbeda.

Pertama untuk keperluan belanja. 50% dari pendapatan ditransfer ke rekening ini. Dari rekening ini, boleh membuat credit card, kartu ATM, dan akun online shoping. Kedua untuk tabungan yang tidak boleh diambil. Di akun ini tidak boleh membuat kartu ATM ataupun credit card. Hanya boleh membuat akun deposito atau produk penyimpanan lainnya. Ketiga untuk transaksi. Di rekening inilah untuk menerima semua pemasukan dan menyimpan sebagian uang. Boleh menggunakan kartu ATM, tapi jangan credit card. Setiap bulan, transfer 50% penghasilan. Dari rekening ini, juga bisa membayar asuransi.

Sudah mendapat pencerahan tentang cara menabung yang tepat? Selamat menabung freelancer!


Sumber